Aku meninggalkan sesi dua hari itu dengan perasaan lelah dan hampa. Sebagai bagian dari paket liburanku, Dunia Kuantum menyertakan satu objek dari salah satu skenario, yang direplikasi dengan sempurna sebagai "cenderamata" waktu yang kuhabiskan dalam simulasi.
Aku memilih jam tangan yang kamu berikan kepadaku saat liburan Tahun Baru 2029. Talinya terbuat dari kulit yang sederhana, dengan tampilan jam kayu sederhana, dan ukiran di bagian belakang bertuliskan: "Aku akan menemukanmu kapan saja."
Aku sedang berbaring di sofa di apartemenku, menatap ukiran itu, ketika akhirnya aku sadar.
Kamu nyata. Kamu ada di luar sana. Kita seperti dua garis yang saling meluncur cepat, ditakdirkan untuk berpotongan. Kita telah melewatkan sebagian besar hidup kita bersama dalam hidup ini, tapi kita tidak perlu melewatkannya lagi.
Aku tidak membuang waktu lagi, segera mencarimu di internet.
Hatiku hancur ketika aku menemukanmu. Obituari di media sosial mengatakan karena kecelakaan mobil tahun lalu, dan aku bahkan tidak mengetahuinya. Aku bahkan tidak mengenalmu.
Sisa tabunganku memberiku waktu berbulan-bulan bersamamu dalam simulasi. Aku melompati hidup kita dalam ratusan skenario berbeda, mencoba mengalami semua yang bisa kita alami dengan sisa waktu yang kumiliki.
Saat muncul notifikasi yang memberitahuku bahwa aku hanya punya waktu beberapa jam lagi, aku kembali ke hari pernikahan kita. Ketika aku mencapai akhir tarian pertama kita, aku meminta band untuk memainkan lagu kita sekali lagi.
Semua orang menertawakannya, tapi kamu tidak tertawa.
Kamu hanya tersenyum dan memelukku erat-erat saat kita mulai berdansa.
Cikarang, 11 Juni 2024