Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tolong, Jangan

19 September 2025   22:22 Diperbarui: 19 September 2025   21:27 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia membuang muka, menarik napas gemetar, seolah dia ingin mengatakan sesuatu, dan dia takut aku tidak mau mendengarkan. Dia kembali menatapku.

"Tolong, jangan," katanya.

Hanya itu yang dia katakan.

Itu cukup.

Tiba-tiba, aku ingat. Kasir tua, pria bersenjata, adegan itu terjadi berulang kali. Ini seperti dipukul di antara kedua mata dengan palu godam.

Aku melihat istriku, menyadari bahwa dia juga pernah mengalami hal yang sama sebelumnya. Bahwa ini semua sama sulitnya baginya seperti halnya bagiku. Aku perlu memberitahunya sesuatu, meski bukan itu yang kupikirkan. Yang diperlukan untuk melihatnya hanyalah kesediaan untuk berkorban.

"Tidak akan," kataku sambil memeluknya.

"Aku tak akan pergi."

Cikarang, 4 Juni 2024

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun