Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tolong, Jangan

19 September 2025   22:22 Diperbarui: 19 September 2025   21:27 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semuanya menjadi gelap.

Aku terbangun kaget di tempat tidurku yang hangat. Mimpi buruk itu memudar. Setidaknya, menurutku itu adalah mimpi buruk...

Istriku di sebelahku, dan aku menatapnya saat dia sedang tidur.

Haruskah aku membangunkannya? Aku perlu memberitahunya sesuatu.

Aku tidak bisa melakukannya tanpa kopi.

Aku turun dari tempat tidur, berhati-hati agar tidak mengganggunya, dan berjalan ke dapur.

Stoples kopinya kosong. Sesuatu menarik ingatanku, perasaan dj vu yang paling aneh. Aku menggelengkan kepalaku. Aku akan pergi ke toko, membeli kopi. Tidak akan lama.

Saat aku mengenakan mantelku, aku melihat istriku, berdiri di dekat pintu.

"Mau keluar untuk minum kopi," kataku.

Dia menatapku. Dia terlihat... khawatir. Atau mungkin takut. Tapi dia tidak berbicara.

"Apa?" Aku merasakan kilatan aneh. "Aku tidak akan lama."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun