di kaki bukit,
ada yang berharap
dalam keheningan
demi secercah kepastian
desa angker
tak seperti anjing matahari atau corona
bagaimana siang hari memandikan kita
lalui leleh jauh
mungkin perlu kutipan
bagaimana enam bulan
seseorang berbisik
bagaimana sehelai benang
pun dapat padami bara api
tak pernah benar berkembang
ku tahu aku pernah miliki harapan
bagai mimpi yang direduksi
jadi sudut dan damar
benih yang tumpah dengan harapan
untuk beristirahat
kutuangkan jelatang
kacau balau ke seluruh organ
tambahlah tonik hingga berbusa
menangkup cairan
hingga tetesku kolosal
tubuh turbulensi
sepanjang malam penuh serangga
sakramen kicauan kecil
keheningan yang terputus-putus
dan keheningan yang terputus-putus menyerah
pada bulan yang memuncak
dengan amarah mentari
lagu baru tentang gelap
tetapi aku juga berpura-pura
apa pun adalah awal
bahkan kabut napasku di pagi hampa
bahkan lekuk kepalaku di cermin kosong
bahkan bulan sabit menggantung di utara
mengait bagai luka di tengkorak
pengangkatan tumor stokastik