Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kamu Yakin Mau Melakukan Ini?

2 September 2025   14:14 Diperbarui: 2 September 2025   13:29 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

"Kamu yakin mau melakukan ini?" Mitha bertanya dengan ragu.

Sejujurnya, aku tidak yakin sama sekali, tapi aku menyeringai dengan keberanian yang kupaksakan. "Pastilah," kataku dengan aksen Medan pura-pura terbaikku.

Aku berbalik dengan cepat agar Mitha tidak melihat senyumku yang goyah saat menyadari apa yang akan kulakukan.

Aku pasti sudah gila karena setuju melakukan aksi gila-gilaan ini---melompat keluar dari pesawat kecil untuk membentangkan selembar kain sutra? Yep, aku benar-benar sudah kehilangan akal sehat. Tapi aku punya harga diri. Dengan banyaknya jam latihan dan teman-temanku berkumpul untuk menyaksikanku mengambil risiko, aku tidak mungkin mundur lagi.

"Kamu baik-baik saja?" instruktur berhenti untuk bertanya kepadaku. Dia tampak prihatin. Wajahku pasti seputih kertas HVS saat itu, dan kami bahkan belum lepas landas dari bumi. Aku menelan empedu pahit yang naik ke tenggorokan dan mengangguk.

Untuk menyembunyikan anggota tubuhku yang gemetar, aku berusaha melangkah ke arah pesawat Cessna 206---apakah benda kecil itu cukup kuat untuk menopang berat badanku? Angin kencang di ketinggian? Untuk tetap utuh di udara?

Aku hampir tersedak oleh gumpalan dahak yang bersarang jauh di tenggorokanku.

Aku berhenti sejenak sebelum naik ke pesawat bersama instrukturku dan melambai lemah kepada semua anggota keluarga dan teman-temanku yang berkumpul untuk melihat saat-saat terakhirku di bumi. Sorak sorai yang gegap gempita mengagetkanku yang mencoba memasang senyum di wajahku. Bukankah mereka yang bilang, "The show must go on"?

Setelah berada di pesawat dan aman dari pandangan mata orang-orang, aku akhirnya bebas menyerah pada rasa panikku. Pilot berbalik untuk melihat ke arahku.

"Semua sistem menyala. Anda siap lepas landas?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun