Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bola

2 September 2025   07:07 Diperbarui: 2 September 2025   06:01 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Do meninggalkan Re setelah sebelas tahun.

Sebelas. Dua belas.

Sulit untuk memastikannya tanpa menghitung.

Re mengira lebih seperti dua belas tahun ketika Do tiba-tiba bangun dari bola dan berjalan tertatih-tatih ke dapur dengan sandal ungunya.

"Kau mau susu?" tanya Do.

Re menolak. Ia duduk di atas bola.

"Ada kue cokelat di rak untuk dimakan bersama susumu," kata Re.

Do menyukainya. Itu kue favoritnya.

Do kembali dengan nampan berisi kue dan segelas susu. Do menatap Re. Re memantul di atas bola dengan kecepatan tetap, tampak menyatu dengan bola.

Baru sebulan yang lalu mereka memesan bola ini bersama-sama, terpikat oleh sebuah iklan yang menampilkan seorang selebriti seksi yang terus-menerus melingkari bola, bokongnya terangkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun