Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Selfie untuk Kebaikan

24 Agustus 2025   10:10 Diperbarui: 24 Agustus 2025   09:27 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Rianna, sayang, kamu sungguh terlihat cantik. Kamu sudah tumbuh menjadi wanita yang cantik," kata Tante Wilda, yang mengulangi apa yang dia katakan sekitar 36 menit sebelumnya.

Rianna tersenyum sopan dan melanjutkan perjalanan ke kamar mandi.

Melihat ke cermin, dia setuju dengan Tante Wilda. Dia memang terlihat cantik hari ini. Keluarlah lagi ponselnya lagi untuk berselfie kilat.

Upaya kesebelas menghasilkan gambar menyedihkan yang layak untuk diposting ke Instagram dan Facebook.

"Berdukacita untuk mendiang Oma. RIP, I love you, Oma Tince. "

Saat dia memeriksa emailnya, postingannya telah mendapatkan tiga suka dan satu komentar. Rianna tersenyum, meletakkan ponselnya dan kembali ke tempat duduknya.

Saat berjalan ke sana, dia melihat Theresa memberinya tatapan menghina.

"Apa?" ucap Rianna lirih sambil duduk.

"Nggak ada," kata Theresa pelan sambil membuang muka. "Gue kira kita seharusnya senang lu muncul."

Rianna ingin mencari tahu tentang apa ini saat itu juga, tetapi dia tahu hanya akan menimbulkan keributan, jadi dia duduk dan berpikir.

Apa sih, maksud Theresa? pikirnya. Cucu perempuan macam apa yang tidak muncul saat omanya meninggal? Tentu saja bukan yang ini. Itu bukan gue banget. Semua orang mengenal gue sebagai orang yang penuh perhatian dan suka melakukan kebaikan. Gue membagikan semua postingan yang bertanggung jawab secara sosial di Facebook dan sering kali melontarkan komentar dengan kata-kata yang tegas, jadi gue nggak ngerti kenapa Theresa marah ke gue. Mungkin Theresa masih marah karena gue nggak sempat menjenguk Oma di rumah sakit sebelum meninggal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun