Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Reinkarnasi

21 Agustus 2025   08:08 Diperbarui: 20 Agustus 2025   23:44 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zubyan mengeong, meletakkan kepalanya di atas tangan Kintami, dan  melirik ke atas.

Loehoe berkata, "Sebuah hadiah."

Kintami menjadi curiga.

"Apa yang harus saya lakukan?"

Loehoe merentangkan tangannya. "Tidak ada, ini sedekah  kecil-kecilan."

Kintami mengamati wajah Zubyan dan kemudian muka Loehoe. Tidak ada logika yang menang, hanya nalurinya.

"Ya." Dia kembali mengenakan sandalnya dan berdiri. Kepercayaan diri kembali.

"Apa yang bisa saya lakukan sebagai ucapan terima kasih?" Dia membungkuk untuk memeluk Zubyan yang bergelung meringkuk di tangannya.

Loehoe tersenyum. "Bolehkah kami menyimpan sepatu Anda?"

"Tentu saja, tapi siapa yang ingin merasa seperti saya?"

Dia menggendong sepatunya yang telah diperbaiki. "Tidak semua orang ingin menjadi Cleopatra. terkadang menyenangkan menjadi Kintami."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun