Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Rumah Berbisik: 2. Panggilan Petualangan

1 Agustus 2025   16:16 Diperbarui: 1 Agustus 2025   15:56 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Sebelumnya: Rumah Berbisik: 1. Permainan Jagoan dan Penjahat

Begitu mereka memaskui hutan, permainan Jagoan dan Penjahat terlupakan. Gilang, yang tampak mirip dengan adik perempuannya, mengejar seekor kupu-kupu. Rambutnya yang gondrong berayun dari satu sisi ke sisi lain ketika dia mencoba menangkapnya.

Sementara itu, Faris mengambil sebuah batu kecil, membidik, dan melemparkannya, mengakhiri pengejaran Gilang ketika hanya sayap kupu-kupu itu yang melayang turun.

Gilang, dengan mata biru menyala, menatap Faris dengan jijik.

"Kenapa kamu melakukan itu?" teriaknya, mencengkeram leher Faris. Berjuang untuk melepaskan diri, Faris tertawa, "Aku hanya ingin membantu." Dan kemudian dengan nada bercanda, Faris berkata, "Sekarang kamu dapat sayap yang cantik."

Sakti memisahkan kedua anak itu.

"Lihat apa yang kutemukan!" serunya, menunjukkan kepada mereka sebuah cincin yang didapatnya di dekat sungai.

Mereka berkerumun.

"Wah, apakah itu cincin berlian? Kok bisa ada di sini?" Gilang bertanya.

Faris, yang selalu menjadi pelawak, menggoda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun