Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Terdampar di Perut Bumi - Buku Satu: Terdampar (Part 41)

8 Mei 2023   22:44 Diperbarui: 8 Mei 2023   22:51 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

"Gue mikrin yang lucu-lucu, kayak model rambut Zak," bisik Miko di telinganya.

Tiwi tersenyum sambil menatap Zaki. Cewek mana yang tidak ingin mengacak-acak rambut hitam jagoan basket yang kusut masai itu? Rambut itu, mata biru itu, dan tubuh yang atletis itu, Zaki benar-benar menarik. Tapi begitu juga Miko, lengkap dengan model rambut peselancar yang sangat disukai para gadis.

Raungan gemuruh lainnya bergema melalui hutan. Kali ini, semuanya menjadi sunyi, kecuali debur ombak doi lautan.

Mata Miko melebar, dan kepalanya perlahan menoleh ke arah suara gemuruh. "Gue benar-benar berharap monyet itu udah disuntik anti rabies."

Jantung Tiwi mencelos mendengar suara itu. Sama sekali tidak terdengar seperti suara monyet. Imajinasinya tentang apa yang mungkin membuat perutnya mulas bagai diikat menjadi simpul ganda.

Dia sangat ingin memercayai Zaki---bahwa itu hanyalah monyet yang tidak berbahaya, yang melolong dari jarak berkilo-kilometer jauhnya. Tetapi di dunia dengan dua matahari, air berwarna-warni, capung monster, pasir bercahaya, dan laba-laba seukuran bola basket, siapa yang tahu makhluk gila macam apa yang menunggu untuk menyerang mereka?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun