Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Artikel Utama

Badai Takdir (Delapan Belas)

23 April 2023   19:24 Diperbarui: 26 April 2023   20:55 1451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Sebelumnya....

"Bagaimana aku apanya?" Aghea bertanya dengan mimik lucu. Yang lain di sekeliling meja tertawa. "Kami semua bisa mengendalikan elemen."

Dia melihat ekspresi bingung di wajah Sarritha. "Rambut," dia menunjuk yang lain. "Menunjukkan bahwa kita memegang kendali penuh atas kekuatan kami."

"Kekuatan?" Sarritha berseru kaget.

"Ya. Kekuatan." Aghea menyipitkan matanya. "Kamu harus punya kekuatan. Kamu adalah salah satu dari kami."

"Tidak, aku tak punya. Aku baru saja sampai. Aku bahkan tidak tahu di mana ini."

Sarritha mulai panik. Awan badai kembali muncul di cakrawala dan menuju ke arah mereka. Aghea meraih tangan Sarritha dan rasa tentram yang aneh menguasainya. Dia merasakan bumi bergetar kecil di kakinya.

"Sarritha, tidak perlu takut." Dia menatap mata Aghea. "Kita berteman."

"Di mana aku?" tanyanya.

"Kita ada di pikiran kita."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun