Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tanah Tandus

20 April 2023   19:19 Diperbarui: 20 April 2023   19:32 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

hari-hari petir dan guntur dan mabuk biji jarak
menyelinap ke tebing perompak datang
mengitai mereka mengamankan barang selundupan
yang menghidupi orang-orang di tanah tandus itu


katanya tindakan mereka adalah kejahatan
tidak berarti banyak bagiku atau kamu
karena tanpanya, bocah-bocah seperti kita kelaparan
tak pernah tiba pada akhir kehidupan yang kita ukir


kita akhirnya pergi dari teluk marabahaya
penjarah tak lagi menyediakan harta karun
langkah kaki yang kita tinggalkan di pasir semakin tipis
hilang bersama badai di tanah tandus itu



kita pergi jauh dan berpisah
memilih untuk melupakan hari-hari lapar kurus dan sulit
namun ikatan yang ditempa saat kita berbagi tengkar
membuatku memikirkanmu di gelap malam

Cikarang, 20 April 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun