Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Terdampar di Perut Bumi - Buku Satu: Terdampar (Part 37)

12 April 2023   12:29 Diperbarui: 12 April 2023   12:32 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Sebelumnya....

Miko menyibak dahan-dahan ke samping, melangkah lebih jauh ke dalam hutan lebat, dan kemudian berdiri tegak untuk mendengarkan. "Nggak kelihatan apa-apa."

Tiwi melangkah di antara tanaman tropis yang menjulang tinggi dengan daun lebar seperti telinga gajah. Dia menyipitkan mata agar dapat mengamati menembus tanaman hitam dan hijau berbintik-bintik. "Aku juga tidak melihat apa-apa."

Raungan itu terdengar kembali.

Tiwi menelan ludah, jantungnya berdebar kencang.

"Apa itu?"

"Gue rasa itu monyet pelolong." Zaki mengubah posisinya saat dia mengintip melalui dedaunan raksasa. "Setau gue mereka adanya di Brasil. Suaranya kedengaran sampai berkilo-kilometer, dan panggilan mereka lebih seperti raungan daripada lolongan. Gue yakin ini masalah rebutan wilayah."

Tiwi menghembuskan napas kencang. "Tapi kenapa ada di sini? Kita tidak berada di Amerika Selatan."

Zaki mengangkat bahu. "Gue nggak punya ide. Mik, menurut lu apa?"

"Mungkin ada binatang peliharaan lepas."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun