Aku menuangkan teh dan menyalakan sebatang rokok, lalu mengambil korannya. Judul beritanya terpampang besar-besar di halaman depan sebagai tajuk utama. Aku membacanya sekilas. Isinya hanya mengatakan bahwa seorang pria telah ditemukan di sebuah apartemen mewah di Kemayoran, dan bahwa penyewa, Nona Ranya Vachel membantu polisi dalam penyelidikan mereka.
Aku meletakkan koran itu dan memikirkan pembicaraanku dengan Bripka Toto Herbipirous. Ranya Vachel tidak menyembunyikan apa pun darinya. Itu menegaskan pendapatku tentang dia. Dia tidak tahu lebih banyak tentang pembunuhan Archer, sama denganku.
Tapi apa yang dilakukan orang Amerika itu di apartemennya? Dan bagaimana dia bisa masuk?
Aku sedang menambahkan teh ke cangkir ketika aku mengingat sesuatu yang dikatakan si detektif.
"Kalian semua bertemu lagi di apartemennya tadi malam untuk membicarakan liburan kalian di Shanghai?"
Teh tumpah dari bibir cangkir ke piring kecil sebelum aku menyadari apa yang kulakukan.
Sial.
Aku meletakkan teko di atas nampan, bangkit, dan menuju ke telepon lalu menekan tombol angka.
Aku mendengarkan nada sibuk selama setengah menit, lalu meletakkan gagang telepon dan kembali ke meja. Menyalakan sebatang rokok lagi, lalu menjatuhkannya ke piring kecil berisi tumpahan teh, mencoba menyimpulkan kata-kata Bripka Toto.
Apakah itu alasan yang digunakan Ranya untuk menjebak Archer ke apartemennya? Untuk menemuiku dan membicarakan liburan kami? Tapi kenapa? Untuk membunuhnya?
Aku membayangkan lagi tubuh dan kepala Archer yang babak belur dengan asbak kristal yang berat dan bernoda darah di sampingnya. Archer adalah orang yang kuat. Kepalan tinjunya yang berat akan membuat wanita mana pun pingsan. Selain itu, aku telah melihat Ranya ketika dia datang ke apartemen. Tidak ada di dalam penampilannya yang menunjukkan bahwa dia habis melakukan pergulatan.