Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Badai Takdir (Lima)

17 Maret 2023   20:33 Diperbarui: 17 Maret 2023   20:36 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Thozai berjalan ke arahnya dan memeluknya di belakang leher, lalu menundukkan kepala ke arahnya seolah-olah akan menciumnya, tetapi ternyata hanya meniup wajahnya.

Kendida menarik napas dalam-dalam. Pada saat dia membuka matanya, Thozai sudah pergi dan pelayannya berjalan kembali.

Kendida duduk dengan dan bengong, tetapi semua orang sudah terbiasa menemukannya seperti itu setiap kali Thozai pergi.

Apa yang tidak mereka ketahui adalah bahwa seseorang sedang menonton dari lubang intip yang telah dia buat. Dia tidak bisa mendengarkan apa yang dikatakan tetapi bisa melihat semuanya terutama ketika Kendida duduk.

Si pengintip keluar dari kastil dengan penuh semangat dan pergi untuk melaporkan apa yang dilihatnya kepada Raja Nusvathi.

BERSAMBUNG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun