Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Terdampar di Perut Bumi - Buku Satu: Terdampar (Part 34)

3 Maret 2023   00:00 Diperbarui: 3 Maret 2023   00:15 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Sebelumnya....

Zaki melemparkan kayu gelondongannya ke sisa tumpukan dan kemudian menyeka kulit kayu dan kotoran dari tangannya dengan celana pendeknya. Dia berlutut, memutar-mutar tangannya. "Pasirnya lebih panas. Sepertinya panas dari matahari entah bagaimana mengaktifkan senyawa mineral sampai berkilauan seperti orang mabok, malah menyala kalau diaduk." Dia mengambil tongkat di dekatnya dan menuliskan namanya di pasir.

Yang mengejutkan, butiran pasir berkelap-kelip.

"Gue udah keliling dunia tapi belum pernah melihat yang seperti ini."

Alis Tiwi terangkat. "Aku mau coba."

Zaki melemparkan tongkat dan Tiwi menulis,

Tiwi di sini

Benar saja, kata-kata itu mulai menyala.

Keduanya saling berpandangan. "Seperti papan reklame neon."

Tiwi membungkuk lebih dekat ke huruf-huruf yang dicoretnya. "Ya, itu ... itu seperti arus listrik. Aku tidak percaya apa yang kulihat. Apa yang sedang terjadi?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun