Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Legenda Sang Perusak (Bab 75)

5 Januari 2023   13:26 Diperbarui: 5 Januari 2023   13:29 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

"Lalu mengapa namamu tidak ada di surat kabar? Kalau kamu adalah saksi atas apa yang terjadi, mengapa mereka tidak menanyaimu?"

"Karena mereka tidak tahu aku ada di sini. Paman yang istrinya meninggal menyuruhku keluar dan melarangku mengatakan sepatah kata pun kepada siapa saja."

"Ah, Kadir. Kamu berbohong padaku. Aku tahu itu tidak mungkin terjadi. Hal-hal seperti itu hanya terjadi di film."

"Kalau begitu aku pasti sudah menjadi bintang film, karena memang itulah yang terjadi. Aku akan menunjukkan kepadamu di mana semuanya terjadi begitu kita masuk ke sini. Kamu akan lihat. Bahkan ada darah di lantai, jika mereka tidak membersihkannya."

Kedua anak lelaki itu masuk melalui jendela yang digunakan Kadir pada malam pertamanya di sana. Bau busuk tempat itu menghantam hidung Bagas dengan keras. Jika baunya tidak lebih baik di kamar lain, dia akan muntah. Dia selalu melakukannya ketika dia mencium sesuatu yang buruk seperti ini.

BERSAMBUNG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun