Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Exit Plan

5 Januari 2023   10:30 Diperbarui: 5 Januari 2023   10:28 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum pergi, periksa apakah pintunya terkunci. Ini akan menghentikan kegelapan. Gelap menghapus segalanya: memar, kenangan, kehidupan.

Saat pergi, jangan bawa apa pun selain mantel dan tas jinjing. Kamu hanya melakukan perjalanan singkat. Mantel biru tua adalah yang terbaik, membuatmu lebih kecil, tidak berarti.

Melangkah lurus ke jalan, jangan menoleh ke belakang. Jangan melambat, meski jantungmu berdegup kencang dan tungkaimu goyah hancur bagai kapur. Sebaliknya, bergegaslah menyusuri jalan setapak, mengejar bayang putih yang melintang memimpin jalan.

Kemudian saat menyeberang jalan, hati-hati terhadap lampu sorot kuning yang dipantulkan ke arahmu. Ketika mereka menangkap pandangan matamu, berpalinglah. Fokus pada tanah yang berputar di bawah, gerakan lambat dari pecahan kaca.

Jangan memikirkan detak jantung yang memudar saat jatuh ke bumi. Ingatlah ini: kamu bebas.

Bandung, 5 Januari 2023

Sumber ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun