"Apakah nanti kamu akan menangis selama upacara, Fat?" seorang tamu bertanya kepada Fatimah sebelum pernikahan putranya.
Fatimah Zahara tersenyum dan mengangguk. "Ya ... aku menangis waktu Lila, jadi aku mungkin akan menangis juga waktu Amar nanti."
Tamu itu tersenyum penuh arti.
Suaminya, Abdul Malik, menggelengkan kepala. Dia merangkul bahu Fatimah dan berkata, "Aduh, Sayang. Kamu akan baik-baik saja. Kita berdua akan baik-baik saja. Amar seorang laki-laki. Pasti berbeda saat anak laki-laki menikah dengan anak perempuan." Lalu Malik mengangguk penuh percaya diri.
Gambus mengalun. Bunga-bunga itu indah. Saat Amar mengucapkan akad nikah Fatimah merogoh tasnya, mengeluarkan tisu, dan menyerahkannya kepada Malik.
Bandung, 22 Desember 2022