Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Seni Menjadi dan Berjenama

5 Desember 2022   21:16 Diperbarui: 5 Desember 2022   21:22 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Itulah yang aku pikirkan," kata Si Buta. Dia melihat pintu yang tertutup. "Kau di sini untuk audisi iklan Mobil Esemka Elektrik?"

Kawa mengangguk.

"Banyak job sebagai Kawa Hijau?"

"Kadang-kadang," jawab Kawa.

"Karena menurutku menjadi manusia serangga itu sulit."

"Ini sangat bermanfaat."

"Oh, ya, tentu, tidak, maksudku dari segi pemasaran. Dari segi pemasaran, pasti sulit."

Kawa berkedip di balik topengnya. Tentu saja. Licik---begitulah Si Buta. Masalah 'sulit'. Hanya untuk apa yang bisa dia dapatkan. Tongkat. Ikat kepala. Monyet di bahu.

Semua hanya penampilan. Pencitraan. Sama seperti yang lainnya. Kenapa dia harus heran?

"Aku tidak memasarkan diriku sendiri," kata Kawa.

"Oh, kau harus melakukannya," kata Si Buta, tiba-tiba bersemangat, mencondongkan tubuh ke depan. "Apakah kau bercanda? Kau harus mencap dirimu sendiri, kau ingin benar-benar menjual dengan merk."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun