"Itulah yang aku pikirkan," kata Si Buta. Dia melihat pintu yang tertutup. "Kau di sini untuk audisi iklan Mobil Esemka Elektrik?"
Kawa mengangguk.
"Banyak job sebagai Kawa Hijau?"
"Kadang-kadang," jawab Kawa.
"Karena menurutku menjadi manusia serangga itu sulit."
"Ini sangat bermanfaat."
"Oh, ya, tentu, tidak, maksudku dari segi pemasaran. Dari segi pemasaran, pasti sulit."
Kawa berkedip di balik topengnya. Tentu saja. Licik---begitulah Si Buta. Masalah 'sulit'. Hanya untuk apa yang bisa dia dapatkan. Tongkat. Ikat kepala. Monyet di bahu.
Semua hanya penampilan. Pencitraan. Sama seperti yang lainnya. Kenapa dia harus heran?
"Aku tidak memasarkan diriku sendiri," kata Kawa.
"Oh, kau harus melakukannya," kata Si Buta, tiba-tiba bersemangat, mencondongkan tubuh ke depan. "Apakah kau bercanda? Kau harus mencap dirimu sendiri, kau ingin benar-benar menjual dengan merk."