Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Seni Menjadi dan Berjenama

5 Desember 2022   21:16 Diperbarui: 5 Desember 2022   21:22 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kawa mendongak. "Maaf?" dia berkata, tertegun.

"Aku bilang aku Barda Mandrawata, Si Buta dari Gua Hantu."

"Oh. Ya. Sudah tahu," kata Kawa.

"Dan kau ...?"

"Kawa Hijau."

"Tentu, Kawa Hijau. Tadi kupikir Laba-Laba Merah, hanya saja warnanya dan..."

Kawa merentangkan tangannya. "Betul, mengerti. Bagus."

Si Buta menganggukkan kepalanya. "Kawa ... Kawa... Kawa Hijau---bukannya merek minuman beralkohol?"

"Superhero seperti Spider-Man yang lebih dulu dari Laba-Laba Merah---"

"Tapi merek minuman alkohol, kan?" tekan Si Buta.

Kawa menjilat bibirnya dengan lidah, tapi kumisnya turut serta basah di balik toping kuningnya"...Ya," katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun