Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kasus Sang Harimau (Bab 52)

12 November 2022   13:50 Diperbarui: 12 November 2022   22:50 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Aku meraba-raba saku celanaku. "Namaku Charles Sitanggang," kataku.

"Terserah," kata Emak Ema ketus. Lima ribu, sayang. Kalau nggak punya, anggap aja lunas."

"Aku rasa aku masih mampu bayar kalau cuma segitu," kataku. "Gaji polisi di Polres Metro memang tidak seberapa, tapi masih cukup untuk secangkir teh."

Mulut Emak Ema tertutup membentuk garis tipis. "Polres? Kamu pikir kamu siapa?"

"Jadi Emak tidak pernah mengira aku polisi?"

"Nggak," dia menjawab tegas. "Ngapain?"

Aku menunjukkan kartu anggota dan surat tugas. "Apakah itu cukup meyakinkan?"

Pandangan berubah menjadi penuh hormat. Dia berbisik gelisah. "Apa yang Bapak inginkan? Saya tidak melakukan kesalahan sama sekali."

"Aku hanya menanyakan beberapa pertanyaan," kataku santai. "Tidak ada hubungannya dengan polisi di sini, sebenarnya. Mereka tidak perlu tahu apa-apa tentang itu, kecuali kalau Emak menginginkannya. Aku rasa Emak bisa membantu."

"Gimana saya bisa membantu Bapak?" Perbuahan nada bicara dan kalimatnya menunjukkan ketegasan. "Saya tidak pernah terlibat dalam apa pun."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun