"Mirip," jawab Joko. "Tampaknya dia tidak pernah melakukan perbuatan yang melanggaran hukum."
"Bagaimana dengan warungnya? Seperti apa usahanya?"
"Tidak baik, tidak buruk. Banyak pengemudi truk jarak jauh menggunakan tempat itu dan dia mencari nafkah. Hanya itu saja tentang Emak Ema."
"Bagaimana dengan kasus kecelakaan di Rumah Sakit UI itu?" tanyaku.
"Kami juga memeriksanya." Sekali lagi Joko menunjukkan senyum dingin tipisnya. "Seorang pria bernama Erlandi dibawa ke IGD pada pukul empat. Dia mengalami kecelakaan ditabrak mobil di Cikampek dan kakinya patah."
Seperti biasa, Joko tidak bertanya mengapa aku menginginkan berbagai informasi itu. Dia hanya berkata, "Ada lagi yang ingin kamu ketahui?"
Aku ragu-ragu sejenak, lalu berkata, "Bos bilang bahwa aku sendirian dalam pekerjaan ini. Yah, itu cocok untukku. Tapi seberapa jauh Bos akan mendukungku kalau aku mendapat masalah?'
Dia mengangkat alisnya. "Masalah macam apa?"
"Apa saja."
"Dengan polisi, maksudmu?"
"Mungkin."