Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Penyihir Kota Kembang: II. Baby Blues (Part 2)

2 Oktober 2022   18:30 Diperbarui: 2 Oktober 2022   18:31 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Sheira berbalik dan melihat seorang perempuan memakai kaos merah dengan tulisan 'Toko Serba Ada Nyi CItraloka' warna kuning neon di dadanya. Dia mengenakan celana pinsil jins hitam dan tanpa alas kaki. Tubuhnya tinggi langsing dengan mata yang tajam dan tangan yang kokoh.

Ibunya memiliki tangan seperti itu, bahkan dia merasa memang ibunyalah yang berdiri di depannya. Tangan kokoh yang disebabkan matangnya usia. Tapi dari wajahnya tampak usianya sekitar dua puluh tujuh tahun.

Dia membawa pepaya di tangan yang diikat dengan pita merah ke pinggangnya.

"Anda seharusnya tidak berada di sini," kata Sheira sambil mengerutkan kening.

"Oh, hai," kata perempuan itu seakan kehadirannya adalah hal paling normal di dunia.

Sheira memiringkan kepalanya dan melepaskan satu tangan dari pagar dan balas melambai. "Hai," katanya.

"Kamu bisa jatuh," kata wanita itu, melangkah lebih dekat.

Sheira melihat ke depan lagi dan kemudian ke tanah di bawahnya. Satu-satunya mobil di tempat parkir adalah Honda Jazz miliknya, kado ulang tahun dari Daniel sekaligus hadiah karena melahirkan Dixie. Ada sesuatu yang ganjil, tapi dia tak ingat apa yang aneh.

"Saya tahu," Sheira mendengus. air mata masih mengalir membasahi wajahnya.

Perempuan itu sekarang berada di samping Sheira. "Kamu boleh memanggilku Citraloka," katanya. "Aku baru pindah ke Bandung bersama keluarga." Dia mengucapkan kata keluarga dengan cara yang aneh, seperti mempunyai makna ganda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun