Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Penyihir Kota Kembang: I. Lahir dari Penderitaan (Part 3)

30 September 2022   15:00 Diperbarui: 30 September 2022   15:03 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

"Jangan khawatir. Kami punya card reader. Debit atau credit card?"

***

Sore harinya, Chintami menarik tangan Citraloka dan menyeretnya ke pojok gua yang sunyi.

"Apakah jimatnya benar-benar ...."

"Itu akan menyelesaikan masalahnya," jawab Citraloka, menghindari mata Tni, berbisik, "hanya saja bukan dengan apa yang diharapkannya. Anaknya impoten, bukan penyuka sesama jenis. Gelang itu dari Hawaii, jimat untuk memahami penderitaan orang pertama yang disentuh pemakainya. Aku dapat waktu menghadiri pernikahan Ratu Oleahoe. Jimat itu akan membuat dia makin mengerti anaknya. Sebenarnya jimat itu untuk para pemimpin yang tidak punya empati pada penderitaan rakyat, tapi pemimpin sekarang lebih percaya arloji berjenama daripada gelang akar bahar."

"Erg goed," bisik Chintami.

BERSAMBUNG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun