Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kasus Sang Harimau (Bab 20)

25 September 2022   21:00 Diperbarui: 25 September 2022   21:01 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Aku berbalik menghadap Sambadi. "Jadi itu sebabnya kamu mengambil dompetku."

Sambadi mengangguk. "Aku sudah memeriksa dengan garasi dan menemukan bahwa tiket itu untuk mobil David."

Aku ingat mobil David BMW 532i. David ingin menukarnya dengan Mercedes Benz E63 AMG dan memasukkannya ke dalam pengeluaran untuk keperluan pajak penghasilan, tapi aku berhasil mencegahnya.

"BMW 532i?" tanyaku.

"Benar," kata Sambadi. "Ditinggalkan di garasi dengan kuncinya lebih dari seminggu yang lalu. Awalnya dibiarkan hanya untuk satu malam, kemudian pemilik menelepon garasi untuk mengatakan itu tidak akan diambil selama seminggu atau lebih. Mereka yang di garasi tidak kenal David. Yang jadi pegangan mereka adalash siapa yang memegang tiket. Kamu punya tiketnya maka kamu berhak mengambil mobilnya."

Aku melihat tiketnya. "Begitu," kataku perlahan.

"Teori kami adalah bahwa Diego memiliki tiketnya, untuk berjaga-jaga jika ada yang tidak beres dan David tidak muncul di Anyer."

"Dengan kata lain," Joko menjelaskan, "kami berpikir Diego memiliki perjanjian dengan David jika David tidak muncul, Diego akan datang ke Jelambar dan mengambil mobilnya."

"Dan mobil itu akan membawanya ke David?" aku bertanya.

"Tepat sekali," kata Sambadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun