Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kasus Sang Harimau (Bab 19)

24 September 2022   16:00 Diperbarui: 24 September 2022   16:04 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

"Aku jadi bertanya-tanya seberapa banyak yang aku tahu tentang David," kataku sambil berpikir.

Joko mencondongkan tubuh ke depan di seberang meja. "Anda menginginkan pekerjaan itu atau tidak?" Ada nada menantang dalam suaranya.

"Mengapa menginginkan aku bekerja untuk kalian, apakah kalian tidak takut aku tak berguna?" kataku. "Lagi pula, kalian praktis tidak tahu apa-apa tentangku."

Joko tersenyum tipis yang dingin. "Benarkah begitu, Tuan Handaka?"

Dia membuka laci di mejanya dan mengeluarkan map manila. "Sebaliknya, kami tahu banyak tentang Anda. Kalau tidak, Anda tidak akan berada di sini."

Dia meletakkan map di sudut meja di depanku. "Ini berkas Anda," katanya pelan. "Periksalah."

Aku membacanya. Isinya berkas lengkap tentang diriku, lebih lengkap dari yang aku tahu.

Setelah selesai membaca, aku meletakkan file itu di atas meja dan berkata, dengan apa yang kuharapkan sebagai sarkasme. "Inilah hidupku, Handaka Prima."

"Kami mencoba untuk teliti," kata Joko enteng. Kemudian dia mencondongkan tubuh ke depan dan suaranya menjadi lebih tajam. "Jika Anda memutuskan untuk menerima tugas ini, kami akan membayar Anda dua kali lipat gaji dan pengeluaran Anda sebelumnya. Bagaimana?"

Aku melihat dari Joko ke Sambadi dengan bingung dan bisa melihat bahwa Sambadi tersenyum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun