Dia melihat Ai dengan mata redup jenuh berkabut. Jelas sekali dia merasa kasihan. Lalu dia menoleh ke Lola.
"Aku memang preman, tapi setiap ada masalah di sini pasti gara-gara kau."
Lola mendesis, lehernya menggeliat sebelum akhirnya melangkah pergi.
"Untung lu masih gue biarin hidup hari ini. Tapi gue bersumpah, laen hari lu kagak bakalan lolos lagi dari gue. Gue bakal bikin perhitungan ke lu," dia meludah dan kembali menuding Rano.
Rano tertawa.
Kalau bukan karena lelaki itu justru kamu yang akan terkapar, katanya dalam hati dan kembali tertawa.
Pria itu menatap Rano dan Suti. "Adikmu bukan petarung, jaga dia. Hati-hati dengan gadis itu dan kawan-kawannya. Dia itu kesurupan setan dan lebih pantas jadi kuntilanak. Dia tidak normal," katanya.
Rano mengangguk. "Terima kasih."
Suti tidak mengucapkan sepatah kata pun. Bibirnya terkatup rapat dan kedua tangannya menggandeng lengan Rano erat-erat saat mereka berjalan pulang.
BERSAMBUNG