Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kasus Sang Harimau (Bab 11)

15 September 2022   21:10 Diperbarui: 15 September 2022   21:11 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dokter Nasir sudah berusaha semampunya, Kapten," kata Jaka.

"Si, si," Ernesto memotongnya. "Dokter sangat baik hati. Semua orang sangat membantu."

Dia membungkuk dengan gerakan canggung. "Saya ingin berterima kasih kepada Anda semua atas kebaikan Anda.  Anda telah sangat baik kepada kami, kalian semua."

Dia berjabat tangan dengan Dr. Nasir, Jaka, Sambadi, dan aku sendiri. Tangan yang panjang dan kurus.

Kemudian Dr. Nasir memegang sikunya dengan lembut dan mereka berdua pergi.

Sambadi meregangkan jari-jarinya yang sempat mati rasa oleh kekuatan jabat tangan Ernesto. "Orang luar biasa, orang asing ini," katanya. "Sungguh mengherankan dia membawa rum Kuba ke sini...."


BERSAMBUNG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun