Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kasus Sang Harimau (Bab 4)

3 Agustus 2022   18:24 Diperbarui: 3 Agustus 2022   18:30 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim 

"Aku rasa kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik, tetapi sekarang kamu juga harus mematuhi perintah dokter. Aku punya sesuatu untuk menenangkan urat sarafmu yang tegang."

Aku memeluk bahunya untuk membuatnya tenang dan menuntunnya ke pintu. Berbalik untuk menatap si pelaut Kuba, dia mendesah dan menggumam kata'Kartika', tapi aku tidak sepenuhnya yakin.

Aku dan Kirana keluar diam-diam dan kembali ke kamarku. Kubuka koperku dan mengeluarkan sebotol kecil wiski.

"Aku membawanya sebagai obat," kataku sambil mengedipkan mata ke Kirana, dan dia tersenyum lemah.

Dia menyesap minuman itu sementara aku mengusap air mata dari pipinya. Maskaranya luntur, menodai kulitnya yang kuning gading. Aku mengangkat tanganku yang bebas untuk membelai wajahnya dan dengan hati-hati menghapus riasan yang hitam pekat.

"Nah, sudah bersih seperti baru."

Kirana berjingkat dan mencium pipiku. Dia menghela napas panjang. "Terima kasih."

Aku menoleh dan mencium bibirnya dengan lembut yang dibalasnya dengan penuh gairah. Lidahku dan lidahnya bertemu....

BERSAMBUNG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun