Kata dokter, ada lubang di jantung dan hatiku.Â
Aku bilang padanya bahwa aku sudah tahu. Aku bilang padanya bahwa kamulah yang menggalinya di sana.
Dia duduk di hadapanku, si dokter. Pria tanpa kumis dan brewok bersih tercukur. Matanya menatap hangat, selalu lembab setiap kali berkedip. Matanya, mirip seperti milikmu.
Dia menatapku dengan kerut di dahinya tanda khawatir. Sepertinya dia ingin mengatakan sesuatu, tetapi berubah pikiran sebelum kata-kata itu terucap. Aku membaca formulirku untuk kedua kalinya.
"Sudah menikah berapa lama?" dia bertanya.
"Sepuluh tahun," kataku. Aku tidak ingin mengalihkan pandanganku darinya.
"Ada anak?"
Diam.
"Apakah suami Anda melakukan pelecehan pada Anda, Nyonya?"
Lengang.