Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lubang di Jantung dan Hatiku

2 Agustus 2022   21:24 Diperbarui: 2 Agustus 2022   21:37 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

***

Berbulan-bulan kemudian, pada malam ketika kamu akan mengetahuinya, kamu akan merasa marah terlebih dahulu, dan kemudian putus asa, karena aku menolak untuk berbicara dengan salah satu dari banyak teman doktermu, atas penolakanku untuk hidup. Kamu akan menelepon, meminta keluarga dan teman, atau siapa pun, meminta mereka untuk memohon kepadaku, berbicara sedikit tentangku.

Kamu akan menolak untuk kembali ke kebahagiaanmu, istrimu yang lain, anak-anakmu, memilih untuk tidak meninggalkanku sendiri. Dan untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, sebelum kebahagiaan, seperti air yang menetes ke saringan disesap dari kehidupan kita, kamu akan menyentuhku. Kamu akan menggenggam tanganku dan menangis. Kamu akan meminta maaf untuk semua rasa sakit yang kamu ciptakan untukku.

"Aku tidak ingin belas kasihanmu," aku akan mencoba mengucapkannya. Namun kata-kata itu tidak akan pernah menemukan suara, tersandung berulang-ulang ke dalam lubang yang telah kamu gali di dalam jantung dan hatiku.

Bandung, 2 Agustus 2022

Sumber ilustrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun