Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bawa Aku ke Pemimpinmu

5 April 2022   12:00 Diperbarui: 5 April 2022   12:04 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk planet sekecil ini, mereka sangat berisik. Menyiarkan audio dan video 2D ke luar angkasa tanpa berusaha menyembunyikan posisinya. Mereka bahkan tidak tahu ada orang yang bisa mendengarkan. Padahal dia sudah mendengarkan.

Mereka adalah spesies yang masih muda, tapi dengan keingintahuan besar. Mereka bisa menumbuhkan organ pengganti di laboratorium, mengkloning ternak dan meluncurkan satelit ke ruang angkasa yang lebih dalam dan lebih jauh.

Mereka sudah siap.

Pertaruhannya terbayar. Mereka kini lebih penasaran daripada berhati-hati.

Dia memandu podnya ke pendaratan lembut di bagian datar bagian belakang kapal bertanda 461. Saat mesin dimatikan, dia sudah bisa melihat mereka keluar dari interior. Mengenakan baju besi pelindung dan mengarahkan senjata proyektil mereka ke pesawatnya, mereka akan mengintimidasi jika saja senjata mereka bisa menembus baju penyintasnya, apalagi lambung pesawatnya.

Dengan tangan gemetar, dia memakai helm tembus pandang di kepalany. Menarik napas dalam-dalam dari atmosfer kalengan yang akan dia hirup di masa mendatang, dia mencoba menahan kegembiraannya.

Pod perlahan-lahan meluncur terbuka dan dia melangkah keluar disambut sinar bintang yang mereka namakan matahari.

Dia mengangkat tangannya perlahan untuk menunjukkan bahwa dia tak bersenjata. Mengubah wajahnya ke ekspresi asing yang akan mereka kenali sebagai senyuman, dan mudah-mudahan diartikan sebagai ramah, lalu menarik napas dalam-dalam.

"Bawa aku ke pemimpinmu."


Bandung, 5 April 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun