aku menunggu lidahmu
berpikir dia akan mengungkapkan
bagaimana laut mengalirkan perahu
di mana kamu berbaring telungkup
menekan di payudara
begitu menurut caranya
hari-hari kekasih diukur
memecahkan keheningan
yang duduk diam di malam hari
bulan adalah makhluk asing
berjalan ketakutan di bibir bayang-bayang
biarkan mereka melihatku tidur di lautan badai
hidup tidak tergugah ketika kupulang
hatimu jauh di luar pulau
---bangun,
masa depan ada di stasiun kereta
berlomba bergegas sebelum meninggalkan kita
atau kita melihat diri kita sendiri tertinggal di belakang
terkubur menyimpan ingatan
Berlayarlah ke mataku dan menjadi perigi
dari hidup mimpi-mimpi di hatiku
jadi kenangan yang berjuang untuk bertahan hidup
di genggam kepal tinjuku
Bandung, 23 Januari 2022