Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tanpa Nama

18 Januari 2022   09:03 Diperbarui: 18 Januari 2022   09:06 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stasiun kereta api dan bandara sangat bagus untuk hal semacam itu. Hampir seperti orang mengharapkannya, seperti mereka menunggunya. Menunggu orang asing tanpa nama berjalan dan membaca pikiran mereka, memberikan tawaran untuk memenuhi kebutuhan rahasia yang belum pernah mereka ceritakan kepada siapa pun. Dan di sanalah aku, tanpa nama dan siap untuk mereka, dan hal berikutnya yang kamu tahu, dua orang asing telah membentuk ikatan, dan sebuah transaksi terjadi.

Kemudian, tergantung keadaan, kadang terjadi dengan cepat, kadang butuh beberapa hari, tetapi akhirnya bisnis dilakukan. Kemudian ikatan itu putus, dan orang-orang asing itu berpisah lagi ke dalam kehidupan mereka yang terpisah, masing-masing berusaha melupakan yang lain.

Ini adalah proses yang membuat aku terbiasa ... sudah berapa lama ini terjadi? Bertahun-tahun. Waktu telah menjadi cukup berarti bagiku. Semuanya di pusaran kota dan negara dan benua, membentang lebih jauh dari yang kuingat.

Aku tidak bernama, dan aku kira tak bertambah tua.

Akan baik untuk kembali ke Italia. Aku ingat bersenang-senang di sana, dan sudah cukup lama sejak kunjungan terakhirku, sehingga akan jadi pengalaman besar yang terasa segar.

Setelah Italia, aku pikir aku akan melakukan lompatan jauh. Mungkin Jepang. Tidak. Hong Kong, begitu saja.

Aku selalu bersenang-senang di Hong Kong, dan aku perlu memoles bahasa Kantonku.

Setelah itu, mungkin Pantai Timur Amerika Serikat. Aku suka singgah di sana sesering mungkin.

Aku tidak sepenuhnya yakin, tapi aku pikir dari sanalah asalku, awalnya, jauh semua ini dimulai.

Sejujurnya, aku tak begitu ingat. Tetapi sesuatu yang terjadi, dulu sekali, dan aku hampir yakin bahwa itu terjadi di Amerika Serikat.

Yah, tentu saja, aku harusnya memulai di suatu tempat, dan kadang-kadang kupikir akan menyenangkan untuk mengingat sedikit tentangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun