Dia mengabarkan tidak masuk kerja karena sakit dan kemudian membuat teh lalu kembali tidur. Bangun tepat sebelum tengah hari, tidak merasa jauh lebih baik tetapi isi kepalanya telah lebih jernih, tahu apa yang harus dia lakukan.
Reben berganti pakaian dan pergi ke restoran Cina yang baru saja buka untuk makan siang. Dia berjalan masuk dan melangkah ke nyonya pemilik di belakang meja resepsionis. "Saya ingin membeli kue keberuntungan," katanya.
Si nyonya mengangkat alis dan menatapnya dari atas ke bawah, mengamati penampilannya yang berantakan.
"Kue keberuntungan gratis kalau membeli makanan," katanya perlahan.
Ruben menggelengkan kepala.
"Saya tidak butuh makanan," katanya, "Saya baru saja makan di sini tadi malam. Saya hanya ingin kue keberuntungan."
Keheningan menyelinap saat mereka saling menatap. Dia membaca pikiran si nyonya. Orang gila yang percaya takhayul.Â
.... lalu si nyonya mengulurkan tangan perlahan ke belakang tanpa melepaskan tatapannya ke wajah Ruben sedetikpun, dan mengambil kue keberuntungan dalam bungkusan dan menyodorkannya. "Ini," katanya perlahan, "untuk Anda gratis."
Dia membuka bungkusnya dengan cepat dan membelah kue kecil.
Ada selembar kertas. Terima kasih, Tuhan!
Dia membukanya dan membaca, "Kamu akan melakukan perjalanan jauh."