Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Filsuf

15 Juni 2021   19:25 Diperbarui: 15 Juni 2021   19:57 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bisa apa? Tidak ada tempat lain untuk pergi, hanya ruang kosong dan ruang hampa. Oh, betapa dia membencinya!

Dia mengepalkan tinjunya dan mencerca kehampaan. "Aku sendiri! Apakah kamu mendengarku? Aku sendiri!"

Kemudian pencerahan menghantam benaknya. "Aku."

Dia ada, dan di hadapannya tidak ada apa pun: tidak ada pikiran, tidak ada ruang, tidak ada waktu, dan tidak ada keberadaan. Hal-hal yang telah dia ciptakan dalam kehampaan oleh kesadaran dirinya. "Aku ada, dan karena aku ada, keberadaan ada."

Dia mulai membayangkan semua kemungkinan, semua alam semesta dan realitas yang bisa muncul dari kesadaran dirinya. Dia bisa membentuk kembali kekosongan, atau bahkan dirinya sendiri jika dia mau. Ya, tapi di mana untuk memulai?

Saat dia melihat sekeliling pada kegelapan, dia tersenyum dan berkata, "Sekarang, mari kita mulai dengan sebuah ledakan besar."

Bandung, 15 Juni 2021

Sumber ilustrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun