Bisa apa? Tidak ada tempat lain untuk pergi, hanya ruang kosong dan ruang hampa. Oh, betapa dia membencinya!
Dia mengepalkan tinjunya dan mencerca kehampaan. "Aku sendiri! Apakah kamu mendengarku? Aku sendiri!"
Kemudian pencerahan menghantam benaknya. "Aku."
Dia ada, dan di hadapannya tidak ada apa pun: tidak ada pikiran, tidak ada ruang, tidak ada waktu, dan tidak ada keberadaan. Hal-hal yang telah dia ciptakan dalam kehampaan oleh kesadaran dirinya. "Aku ada, dan karena aku ada, keberadaan ada."
Dia mulai membayangkan semua kemungkinan, semua alam semesta dan realitas yang bisa muncul dari kesadaran dirinya. Dia bisa membentuk kembali kekosongan, atau bahkan dirinya sendiri jika dia mau. Ya, tapi di mana untuk memulai?
Saat dia melihat sekeliling pada kegelapan, dia tersenyum dan berkata, "Sekarang, mari kita mulai dengan sebuah ledakan besar."
Bandung, 15 Juni 2021