5. Ada kata pengantar dari tokoh nasional, Â misal dari Prof. Effendi Gazali, Â seperti ketika bedah buku tentang "Jokowi (Bukan) untuk Presiden".
Baru sekali ini dalam sejarah dunia 3 COO Kompasiana menulis Kata Pengantar untuk satu buku.
6. Ada testimoni dari dari berbagai kalangan di sampul belakang, bisa dipilih dari kompasianer yang memang sudah menjadi tokoh nasional.
Isi buku ini berupa testimoni para kompasianer yang merupakan tokoh di lingkungannya masing-masing.
7. Cetak dan jual di toko buku Gramedia. Ini buku menarik, bisa dikonsultasikan dengan bagian pemasaran.
Buku ini dicetak eksklusif dan tidak ada cetakan kedua. Silakan tanya langsung ke Om Tjip.
8. Daftar Isi bisa dikelompokkan perbab atau perabjad, sehingga pembaca bisa lebih fokus ketika mencari judul tulisan.
 Awalnya saya berniat menyusun berdasarkan abjad nama, tetapi mengingat pemasukan naskah yang tidak serentak ditambah tenggat waktu untuk naik cetak kurang dari sebulan, maka yang 'duluan masuk' (artinya, yang pesan dan surel duluan dibaca) ke meja penyunting itulah yang berada di awal. Â
9. Nama dalam pengiriman tidak sesuai dengan permintaan kompasianer.
Ada beberapa Kompasianer memberikan nama penerima alamat pengiriman yang bukan sendiri. Berbeda dengan kebiasaan umum, ada satu yang menuliskan nama dan nomor penerima di baris terbawah. Bagian delivery kami menuliskan nama dan nomor telepon kontributor. Kebetulan, penerima di alamat tidak kenal dengan nama yang ditulis.
Alhamdulillah, buku sudah diterima. Case closed.