Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Merek Dagang

24 Desember 2020   22:18 Diperbarui: 25 Desember 2020   11:20 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Que-Tang Yue-Nash bukanlah desainer, meski sering disangkakan begitu.

Que-Tang adalah orang yang menciptakan, mengorbitkan, dan atau menghancurkan karier seorang desainer.

Dia punya kanal dan televisi mode dan fashion, selebfacetubegram, idola dunia. Kaya luar biasa

Sepuluh tahun lalu, Que-Tang Yue-Nash mengatakan langsung kepadaku bahwa aku tidak akan pernah memiliki masa depan sebagai seorang desainer. Dia melakukannya dengan sebaik mungkin. Setelah pergelaran, dia menarikku ke belakang catwalk dan memberi tahu bahwa aku 'memiliki bakat' tetapi bukan sebagai desainer dan dia tidak ingin mengatakan apa pun di depan pers karena aku anak baik. Namun jika aku terus memaksa diri mengejar karir sebagai desainer maka suatu saat dia harus mengatakan sesuatu dan dia tidak ingin aku berusaha terlalu keras tanpa membuat kemajuan berarti.

Jadi aku berhenti menjadi desainer karena Que-Tang.

Aku terjun ke bisnis desain, dan aku sangat bahagia dan sukses. Saat aku mengingat kembali bohemian palsu yang dulu, aku senang Que-Tang telah menarikku ke belakang catwalk.

Dan kini, sepuluh tahun kemudian, kami bertemu lagi. Hanya saja kini dialah yang minta pendapatku.

Dia menemuiku di luar gudang jelek di pelabuhan terlantar. Bola perak kecil berputar-putar di sekeliling kepala Que Tang. Personal Satellite Assistant, drone dengan kamera resolusi tinggi mengabadikan semua kegiatannya.

Sepertinya tempat yang aneh bagi Que-Tang untuk menemuiku, sama sekali bukan tempat yang fancy bergaya high class seperti yang kubayangkan sering dikunjunginya. Dia mengenakan rompi pink dengan garis-garis kuning menyala seperti yang biasa digunakan polisi lalu lintas atau tukang parkir.

"Him! Sudah bertahun-tahun!" katanya sambil melambai-lambaikan tangannya secara dramatis ke udara. Aku rasa dia bukan benar-benar ingat padaku.  Aku berasumsi dia memutar kembali file memorinya yang tersimpan di PSA dan memindai wajahku dengan aplikasi pengenal wajah di lensa kontaknya.

"Aku perlu berbicara dengan seseorang yang bisa diajak berdiskusi masalah bisnis." Dia berkata, menuntunku masuk. "Tapi juga mengerti desain, seperti dirimu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun