Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Tidak Sengaja

14 Juni 2020   08:26 Diperbarui: 14 Juni 2020   08:46 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG

Hanya menangis dan bersimpuh di bawah kaki sang durjana

Dalam perih lahir dan batin 

Masih ada secuil asa keadilan

Walau tahu terbentur dinding tinggi menjulang

Tak hanya memar benturan tapi nyawa bisa hanyut

Akan tiba waktunya saat dinanti

Dinding tinggi itu runtuh 

Ingatkan hikayat usang

Raja Namrud "Sang Tuhan" kalah oleh seekor nyamuk

Tak ada kefanaan kekuasaan 

Apalagi tidak sengaja berkuasa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun