Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Pagebluk, Tatapan Rindu Tak Berkata

23 Mei 2020   19:59 Diperbarui: 23 Mei 2020   19:59 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa kata yang kau cari sekarang

Entah jatuh dimana

Hingga seakan hilang senyap ditelan mahluk belang

Lurik warnanya tak jelas

Sebut saja jika kau berkata

Jangan pelan kau bisikkan

Tapi teriakkan kau Pagebluk di mana

Sampai nanar matamu sungkan

Tak tegakah kau wahai sang durjana

Lihat hati bermuram durja

Hati teriris tipis dan menganga

Menahan artinya rindu dalam duka

Dukaku seharusny jadi dukamu

Ketika jari tak bertemu

Tak ada sapa

Begitu juga nestapa

Lambaikan tapak tanganmu

Kabari kami bahwa kau ada

Sekalipun pagebluk mengintai

Kupasti raih tapakmu

Jelas sekali tak ada sekat

Sekalipun ancaman itu telah kau ledakkan

Tak mendiamkan kami melepas penat rindu mendekat

Tawa nyinyir sang mahluk serasa tertekan

Berlombalah dalam angan tertepuk

Tanganmu dan aku keras hantam keraguan

Kau jelas kalah wahai pagebluk

Yakinkan selaput rindu akan raih kemenangan

Tangis tetaplah tangis dengan air mata menitik

Terus berjuang hantam congkaknya sang Pegebluk

Silaturahmiku tetap yang terbaik

Walaupun hanya terjadi dalam angan meliuk

Kau dengar gema takbir bergemuruh di langit

Membahana melonggarkan kesempitan

Kuyakin ini adalah kemenangan yang sengit

Sampai kau terdiam dalam sinis kesakitan

Kabarkan kau tak behasil menahan rindu kami

Sebab banyak tapak jalan terbentang

Tergoleklah kamu di luar hati

Sementara upayamu gagal kerontang

Ini Hari Raya yang penuh tangis

Bukan tangis sedih yang kau bayangkan wahai Pagebuk

Tapi bahagia tanpa sedikitpun meringis

Silaturahmi berbalut bahagia tak hasil kau cambuk

Bahagialah...bahagialah selalu

Tak ada yang bisa menghalau rindu

Walau belukar mnghampar kelu

Tetaplah silaturahmi menang dalam temukan rindu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun