Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pergi Renggut Jiwaku, Tuhan Lebih Sayang Nina . Innalillahi wainnailaihi rojiun (Part II-Habis)

7 Desember 2019   12:23 Diperbarui: 7 Desember 2019   23:47 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Barang kebutuhan tugas masuk ke kamar termasuk tas-tas, semua bahu membahu keluarkan dari mobil. Hingga akhirnya bagi Nano dan kawan-kawan melihat kasur di kamar seperti melihat pemandangan indah. Ada yang mandi, ada yang merokok ada juga yang sibuk cari-cari sinyal. Nano bagian yang termasuk cari sinyal buat persiapan malam yang asoy bersama Nina. Titik sinyal yang pas buat Nano ada deket pintu kamar. Mulai deh Nano beraksi umbar kata dengan semburan sayang terurai buat Nina seorang. Teman-teman Nano terpikir untuk keluar ke pusat kota buat penyegaran suasana atau cari kuliner yang pas. 

"Sepertinya sate Etom  boleh juga, ceritanya santer juga ya, boleh nih kita coba,"kata Bira, cowok berbadan tambun sambil pandang wajah dua teman sekamar Nano dan Supri. "Sate dan gulenya sudah ada lho dari tahun 65', Yuk ah kita cobain..sekarang yang pegang sudah generasi ketiga,"Jelas Supri yang terlihat antusias mau ke Sate Etom yang memang ada di jalan raya Pemuda yang searah dengan penginapan mereka ke arah Pangandaran. Nano tetap diam dan bergeming menunjukkan muka tak mau keluar kamar. 

Nano selalu begitu dalam setiap perjalan tugas tidak mau keluar kamar bersama teman-teman. Baginya chat dengan Nina sudah sama saja makan makanan terlezat didunia dan tak tergantikan. Walhasil Adul dan Bira ke kamar sebelah untuk mengajak Supri dan Samuk. Semuanya berangkat ke sate Etom dan menikmati malam versi mereka kecuali Nano yang asyik masyuk di kamar. " Nin, aku ngga ikut temen-temen pada makan di sate Etom.koq aku kenyang ya kalo chat sama kamu," kembali Nano manja sedikit merayu Nina. "Ihhh, Mas..harusnya ikut aja lah makan...kan bisa selesai makan kita lanjut chatnya,"kata Nina coba bijak sarankan Nano." Ya udah deh, aku ikut aja deh ikut mereka makan..terus kenyang ehh tidur deh," goda Nano. 

"Jangaaannn, aku Cuma bercanda koq...aku seneng kamu temani malam ini.Tapi ya jangan lupa..ya sambil ngemil ya kalo chat...takut kamu sakit,'Balas Nina. Bagi Nano super sekali rasanya hisap rokok dengan kopi panas pandangan menghadap layar BB. " Besok aku selesaikan tugas pasang beberapa tiang lampu di desa yang terpilih, semoga bisa rampung ya Nin biar lanjut ke daerah lainnya,'Nano paparkan tugas besok. " ya mas, aku doakan selalu yang terbaik buat kamu dan kita,"Nina kasih dukungan buat Nano.

Suara handphone berdering bukan alarm tapi suara panggilan karena ternyata truk logistik sudah masuk Ciamis dan menanyakan posisi tim Nano. Apesnya handphone yang dituju adalah hp Nano." Ahhhh jam berapa ini .....ngga tahu apa ya gue baru tidur jam 4 sekarang jam setengah 6..." gerutu Nano sambil meraba-raba kasurnya meraih blackberrynya. " Halo, no ini gimana gue dah masuk Ciamis nih. Truk barang langsung ke desa tujuan apa ke hotel lo,"Kata Jali vendor logistik tiang lampu. " Lo bawa aja ya truknya ke penginapan, nanti gue kirim alamatnya. kita barengan yak desa tujuan," Jawab Nano setengah malas menjawab dengan nada tidak stabil.

Jam menunjukan pukul delapan pagi dan Nano tetap terbangun karena terbiasa seperti di kantor Jakarta. Keluar penginapan dan cek tempat parkir dan ternyata sudah ada truk pengangkut logistik terparkir. Nano hapal truck yang biasanya ikut dari seri,warna dan kata-kata di belakang truk. Kalo truk yang biasanya ikut seri Bekasi, warna kuning dan tulisan khas bagian atas di buntut truk " Pergi dicariin, pulang dimarahin"dibawahnya adalagi Cintamu tak seberat muatanku". Kali ini seri Jakarta warna sama kuning tulisan di buntut truk beda yaitu "ya Allah, jauhkanlah aku dari ibu-ibu pake motor yang lampu sennya ke kiri beloknya ke kanan".


Nano menghampiri truk dan nampak sopir dan kru-nya lelah tertidur di dalam truk. "Ah...biarlah mereka istirahat dulu lepaskan lelah dari perjalanan yang juga sama jauhnya dengan aku,"gumam Nano.

Semua rekan sudah berkumpul dan siap menuju desa-desa yang sudah tercatat untuk diselesaikan pemasangan tiang lampu karena jam sudah menunjukan pukul 10.00. Semangat terpancar dari semua anggota tim untuk segera selesaikan tugas agar bisa lanjut ke desa-desa lainnya atau pindah daerah propinsi lainnya. 

Terlihat Nano sesekali mainkan BB nya dan mengetik penuh simpul spertinya sedang beri laporan ke Nina. Tak terasa pekerjaan demi pekerjaan tuntas dilakukan demi mengejar target ke daerah lainnya. Akhirnya sepuluh tiang selesai jelang sore di desa terakhir untuk propinsi Jawa Barat. Semua tampak sumringah artinya tidak ada pekerjaan yang tersisa untuk besok dan bisa lanjut ke propinsi Jawa Tengah.

Berdebar sekali hati Nano mendengar Jawa Tengah sebab di propinsi itulah Nina tinggal dan siap menyambut Nano. Malam ini sedikit lelah tapi semuanya puas dan senang setelah selesaikan pekerjaan dan bisa istirahat untuk besok lanjut ke Jawa Tengah di suatu Desa di Purworejo. Nano tak kuasa menahan mata kali ini sekalipun mencoba bertahan. 

"Nin, aku rasanya koq ngantuk banget dan letih apa karena kecapekan ya,"Kata Nano dengan mata menyipit memandang BB."Ya istirahat aja mas malam ini, kan besok lanjut lagi toh ke Jateng,' Nina bijak sarankan Nano. "Mas, kabari ya kalo bisa mampir nanti ketempatku ya,"Pinta Nina, namun jawaban tak berbalas karena Nano ternyata tertidur mendengkur dengan posisi BB masih tergenggam di tangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun