Mohon tunggu...
Wahyu Ali J
Wahyu Ali J Mohon Tunggu... Penulis - Bebas

Life Path Number 11 [08031980]

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Diajarkan Pengalaman, Temukan Pembelajaran

31 Agustus 2020   15:59 Diperbarui: 11 Desember 2020   14:53 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi


"Pelabuhan mana yang kau tuju?" Tanya itu menyeruak. Seiring bergulirnya waktu dari hari ke hari. Tanya yang isyaratkan akan perjalanan ke depan, mengenai pilihan yang semestinya tidak akan kembali berujung kurang menyenangkan.

"Akan berlabuh dimana hingar bingar ringkih yang terkadang mengajak tertatih?" Rupa tanya berikutnya, tentang kenangan satu masa. Masa itu yang dimana masalah pernah singgah, yang membuat rangkaian hari demi hari yang dijalani hilang gairah.

Gaduh yang kerap menabuh, merasa rapuh yang  seringkali berlaku, membuat perasaan kurang teduh. Kelabu juga hadir menemani, cukup sering berkunjung, melakukan kunjungan tak biasa, mengunjungi wajah yang memang pernah disinggahi murung yang tak hanya sebentar saja.

Kini adalah saat ini, detik ini yang tengah terjadi. Saat ini, adalah musim yang berbeda dengan musim sebelumnya. Masa yang berbeda dengan masa sebelumnya, yang sudah berlalu tenggelamkan rindu bernuansa biru.

Kini adalah detik ini yang tengah berdetak cukup kencang. Kini yang tengah muncul bersemi, seindah musim semi dengan warna-warni dan pesonanya yang akan hadirkan harum mewangi.

Belajar, dari kadar pengalaman. Bersandar, pada tiang-tiang sadar. Belajar, agar terhindar dari apa saja yang mungkin hanya akan lekas pudar. Belajar agar terhindar, dari yang namanya andai saja bilamana pun apabila.

Belajar dari apapun yang sudah terjadi, belajar untuk bisa lebih mengerti, memahami ragam situasi. Demi ke depan yang akan mampu menikmati hari demi hari, dengan cukup sedikit saja merasakan sepi.

Kini wajah yang sempat bermasalah, sudah tak lagi terpapar, seiring masa itu saat itu yang kini ikut pudar juga. Kini wajah cerah tengah terpancar, tengah menikmati masa-masa indah yang tengah terhampar.

DS, 31/08/2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun