Mohon tunggu...
A.RN
A.RN Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

City life enthusiasts

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Menyoal Penamaan "Nusantara" hingga Kenangan Saya tentang Putrajaya

25 Januari 2022   14:23 Diperbarui: 25 Januari 2022   19:31 1508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hanya saja, karena seiring waktu, Belanda dan Jerman di dunia modern bukan lagi satu. Sehingga kata "Duitsen" kini diartikan sebagai Belanda.

Tidakkah nanti Nusantara juga dianggap demikian?

Nusantara pada nantinya bagi generasi muda negara ini hanya dianggap sebuah sebuah kota di Asia Tenggara.

Bagi saya, menggunakan Nusantara sebagai nama ibu kota akan sangat rentan dan perlu dipertimbangkan lagi agar tidak menghilangkan makna sesungguhnya bahwa Nusantara itu besar, tidak hanya seluas Indonesia bahkan hanya sebatas kota.

Menurut saya masih ada opsi yang lebih cocok menamakan ibu kota negara RI yang baru. Seperti:

  • Kota Kutai Kartanegara, sesuai dengan wilayah setempat
  • Garuda atau Garuda City, karena istana negara berhiaskan patung Garuda

Jika tetap menggunakan nama Nusantara, maka, Yaudahlah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun