Mohon tunggu...
A.RN
A.RN Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

City life enthusiasts

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Menyoal Penamaan "Nusantara" hingga Kenangan Saya tentang Putrajaya

25 Januari 2022   14:23 Diperbarui: 25 Januari 2022   19:31 1508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berhari-hari belakangan ini saya memikirkan tentang apa istilah yang sekiranya pantas dibandingkan dengan nama "Nusantara" di kancah global?

Dalam perenungan ini, saya mendapatkan sedikitnya 4 nama atau istilah yang mungkin bisa kita bandingkan dengan kata Nusantara, Yaitu: Yaitu Amerika, Arab, Jerman, dan Skandinavia.

Alasan mengapa saya mengambil sampel keempat nama tersebut karena nama-nama ini secara geografis sudah dikenal ikonik di dunia internasional dan beberapa di antaranya telah berubah maknanya seiring perkembangan zaman.

Amerika, Arab, Jerman, dan Skandinavia setidaknya menjadi alasan mengapa saya tidak suka atau kontra dengan nama Nusantara yang dipilih pemerintah sebagai nama Ibu Kota baru Republik Indonesia.

Saya sangat yakin, tidak ada yang membenci nama Nusantara. Secara pribadi, saya begitu kagum mendengarnya, nama Nusantara bagi saya indah dan bermakna.

Hanya saja, apakah tepat kita menamainya menjadi sebuah kota?

Dalam hal ini, saya sependapat dengan Kompasianer Walentina Waluyanti dalam artikelnya Polemik Nusantara: Pentingnya Melindungi Nama Asli Wilayah bahwa akan lebih baik jika nama Ibu Kota dinamakan sesuai dengan nama wilayah yang sudah ada.

Toh, jika ibu kota dinamakan dengan "Kota Kutai Kartanegara" bagi saya lebih tepat karena akan mengangkat nilai historis suatu wilayah.

Baca juga: Suatu Hari di Jakarta pada Tahun 2025

Anggapan Keliru tentang Pemindahan Ibu Kota

Berbicara mengenai pemindahan ibu kota, tidak sedikit orang yang mengkhawatirkan tentang nasib Jakarta ke depannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun