Mohon tunggu...
aulia rara
aulia rara Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Andalas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Resensi film "Mendadak Dangdut 2025"

3 Juli 2025   01:49 Diperbarui: 3 Juli 2025   01:49 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Resensi film "Mendadak Dangdut"

Film "Mendadak Dangdut" (2025) adalah remake yang mengisahkan Naya, seorang penyanyi pop yang terjebak dalam konflik dan bertransformasi menjadi penyanyi dangdut. Film ini diangkat untuk menunjukkan perbedaan budaya dan relevansi tema dalam masyarakat Indonesia saat ini, dengan sinematografi yang segar dan menarik, menciptakan pengalaman visual yang menghibur. 

Sinopsis Film Mendadak Dangdut

 Film ini mengikuti perjalanan Naya (Anya Geraldine), seorang diva pop yang terjebak dalam skandal setelah dituduh membunuh manajernya, Zul (Calvin Jeremy).

Dalam pelariannya, Naya bersama adiknya Lola (Aisha Nurra Datau) dan ayahnya Anwar (Joshua Pandelaki) bersembunyi di desa pesisir Singalaya. Di desa tersebut, Naya dipaksa untuk bergabung dengan orkes dangdut lokal, yang menjadi titik balik dalam hidupnya.

Film ini menyoroti perjalanan Naya untuk menemukan kembali identitasnya sambil menghadapi berbagai konflik keluarga dan trauma masa lalu.

Perbandingan Film Dahulu dan Sekarang

 Film ini diangkat sebagai perbandingan antara film lama (2006) dan versi baru (2025) untuk menunjukkan evolusi tema dan karakter.

Versi baru menawarkan cerita yang lebih kompleks dan relevan dengan isu-isu sosial saat ini, seperti toleransi dan keberagaman budaya.

Dalam film ini, konflik yang dihadapi Naya lebih mendalam, mencakup aspek keluarga dan pelarian dari hukum, yang tidak terlalu dieksplorasi dalam versi sebelumnya.

Elemen-elemen dari film original tetap ada, seperti lagu "Jablai" dan karakter-karakter yang memberikan nuansa nostalgia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun