Mohon tunggu...
Aulia Murtia Sari
Aulia Murtia Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa

Komunikasi Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Mataram.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Eksistensi Media Dalam Perpolitikan Indonesia

1 Desember 2023   12:31 Diperbarui: 1 Desember 2023   19:01 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Dokumen Pribadi (Edit sendiri menggunakan Canva)

       Saat ini, media benar-benar berpengaruh besar dalam tindak perilaku bahkan pola pikir setiap individu. Bahkan tidak jarang, banyak orang yang terdoktrin dan termakan hoaks, tanpa memastikan dulu faktanya seperti apa. Begitu pun dengan peran media  saat ini yang memiliki pengaruh besar dalam dunia politik.  

      Berbicara soal peran media dalam dunia politik, merupakan dua hal yang berbeda. Media merupakan perantara yang bisa diakses, disebarkan oleh siapa saja, cepat dan juga bersifat bebas. Hal ini memungkinkan banyak orang untuk menyebarkan informasi yang bahkan belum tentu kebenarannya. Apalagi menjelang pilpres 2024 ini, banyak sekali oknum-oknum tertentu yang melemparkan propagandanya melalui perantara media.

           Menjelang pilpres 2024, banyak sekali kita temukan di berbagai media tentang isu-isu dari yang positif bahkan negatif tentang calon-calon yang bersangkutan. Sehingga, tidak jarang para pengguna media menjadi terpengaruh dengan isu-isu tersebut, bahkan sampai menyimpulkan sendiri makna dari informasi yang bahkan belum jelas keasliannya.

          Lihat saja aplikasi tiktok, YouTube dan sejenisnya. Banyak sekali kita temukan potongan video tentang para calon presiden yang akhirnya memunculkan beberapa polemik dalam masyarakat. Adapun salah satu contohnya adalah sebagaimana diberitakan dalam Bbc.com, yakni perihal kasus Ganjar Pranowo pada pertengahan Mei 2023 lalu. 

        Kemunculan capres Ganjar Pranowo dalam video azan maghrib yang disiarkan televisi publik memicu polemik, apakah kandidat dari PDI Perjuangan tersebut melakukan politik identitas? Tayangan video azan maghrib di salah satu stasiun televisi swasta membuat heboh publik karena bakal capres Ganjar Pranowo tampil sebagai model. 

         Mulanya video azan itu dibuka dengan pemandangan alam Indonesia. Ganjar lalu muncul menyambut jemaah yang akan salat. Di situ Ganjar mengenakan baju koko putih, peci hitam dan sarung batik. Dia lantas menyalami dan mempersilakan jemaah yang datang untuk masuk ke masjid. Rangkaian video berikutnya Ganjar terlihat melakukan wudu dan setelahnya duduk di saf depan sebagai makmum. 

          Warganet yang membagikan potongan video azan maghrib tersebut di media sosial menyebut bakal capres dari PDI Perjuangan ini melakukan politik identitas. Karena belum ada sejarahnya pejabat publik muncul sebagai model video azan, apalagi mendekati tahun pemilu. Tapi sebagian warganet lainnya menilai video tersebut tak lebih dari sekadar ajakan kepada orang-orang agar salat. 

        Begitupun dengan berbagai informasi, berita, maupun potongan video sekilas yang disebarkan melalui media lainnya. Hal ini, juga bisa memengaruhi opini / pandangan sekelompok masyarakat yang dikenal dengan Opini Publik. Dari fenomena tersebut, orang-orang bisa saja langsung menyimpulkan kalau pihak (Capres) ini orang yang baik atau justru sebaliknya. 

          Oleh karena itu, sudah seharusnya pihak - pihak media juga bersifat netral dan memandang nilai baik buruknya. Bukan mengikuti sistem perpolitikan yang justru hanya memikirkan dan membandingkan untung ruginya saja. Agar perpolitikan bisa berjalan dengan damai dan aman, kita sebagai warga masyarakat juga harus dewasa dalam menyikapi setiap isu-isu yang ada. Kita harus menjadi masyarakat yang bijak dan melek akan kebenaran serta tidak terpengaruh oleh adanya oknum-oknum yang berperan sebagai propagandis yang memacu timbulnya kericuhan. Hal ini dilakukan, agar perpolitikan di Indonesia bisa lebih baik di masa mendatang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun