Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Demi Sebuah Legasi

4 Maret 2024   21:00 Diperbarui: 4 Maret 2024   21:10 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
asset-2.tstatic.net

Dalam irama politik, Jokowi melangkah,
Menjaga legasi, karya yang ditinggalkan.
Presiden yang tak tinggal diam,
Rencana politiknya dirancang dengan teliti.

Di ujung perjalanan jabatan,
2024 akan segera datang,
Namun Jokowi tetap fokus,
Memastikan proyek-proyek strategis terlaksana.

Rencana politiknya terangkat,
Dukungan pada capres dan cawapres,
Yang dipandang mampu membawa visi dan misi,
Melangkah maju tanpa terhenti.

Namun, tidak semua hal berjalan mulus,
Tantangan dan hambatan menghadang di depan,
Hubungan dengan partai politik menjadi tarik ulur,
Megawati dan PDIP mengalami gesekan.

Prabowo, lawan politik menjadi sekutu,
Kini beriringan dalam permainan politik,
Meskipun pada awalnya tak sejalan,
Kini bersatu demi masa depan.

Jokowi melihat potensi besar pada Prabowo,
Tak hanya sebagai capres, tapi juga cawapres,
Dengan harapan proyek-proyek terus berlanjut,
Infrastruktur, birokrasi, hingga ekonomi digital.

Namun, keputusan ini tak lepas dari risiko,
Tantangan dari Megawati dan PDIP menghadang,
Kritik dan kekecewaan menjadi bumbu,
Dalam drama politik yang tak berujung.

Keterlibatan Mahkamah Konstitusi pun tak terelakkan,
Sebuah peran penting dalam alur cerita,
Tapi kontroversi dan polemik tak terhindarkan,
Pro dan kontra menyelimuti setiap keputusan.

Di sisi lain, KPU dan Bawaslu juga terlibat,
Dalam rencana politik yang disusun,
Namun, kedekatan dengan Jokowi memunculkan keraguan,
Netralitas dan profesionalisme menjadi pertanyaan.

Rekayasa pemilihan ketua KPU dan Bawaslu,
Diduga menjadi bagian dari plot,
Dengan harapan memastikan jalannya rencana,
Meski kritik dan protes menghampiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun