Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Bansos Selama dan Pasca Debat Terakhir, Gimik Politik?

7 Februari 2024   18:40 Diperbarui: 7 Februari 2024   19:07 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membagikan Bansos di pinggir jalan: Saya rasa ini adalah cara yang tidak tepat dan tidak manusiawi untuk menyalurkan Bansos kepada masyarakat. Dengan membagikan Bansos di pinggir jalan, pemberi Bansos tidak memperhatikan kesejahteraan dan martabat penerima Bansos. 

Penerima Bansos bisa saja merasa malu, terhina, atau dieksploitasi oleh pemberi Bansos. Selain itu, dengan membagikan Bansos di pinggir jalan, pemberi Bansos juga tidak memperhatikan kesehatan dan keselamatan penerima Bansos. 

Penerima Bansos bisa saja terluka, atau menjadi korban kejahatan saat mengambil bantuan. Menurut informasi yang saya temukan, membagikan Bansos di pinggir jalan juga diduga sebagai bentuk politisasi Bansos yang dimaksudkan untuk membentuk persepsi pada masyarakat. Saya rasa ini adalah langkah yang tidak etis dan tidak demokratis untuk mempengaruhi pilihan masyarakat.

Siapa yang diuntungkan dan bagaimana seharusnya sistem Bansos: Saya rasa yang seharusnya diuntungkan dari sistem Bansos adalah masyarakat penerima Bansos yaitu orang miskin, tidak mampu, dan/atau rentan terhadap risiko sosial yang membutuhkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. 

Sistem Bansos harus berorientasi pada kepentingan dan kesejahteraan penerima Bansos, bukan pada kepentingan dan kekuasaan pemberi Bansos. Sistem Bansos harus didasarkan pada data yang akurat, transparan, dan terverifikasi, serta mekanisme yang adil, efektif, dan efisien. Sistem Bansos juga harus melibatkan partisipasi dan pengawasan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat sipil, media, dan akademisi. 

Sistem Bansos juga harus memberikan pendampingan dan pemberdayaan kepada penerima Bansos, agar mereka bisa mandiri dan sejahtera. Jika dipaksakan Bansos berbentuk paket sembako maka yang akan diuntungkan adalah pengusaha besar yang produknya menjadi badian dari paket sembako dan perpotensi merugikan penerima dan membuka peluang terjadinya nepotisme, pungli dan korupsi.

Masihkah Bansos layak untuk diteruskan: Saya rasa Bansos masih layak untuk diteruskan, selama masih ada masyarakat yang membutuhkan bantuan dan selama sistem Bansos berjalan dengan baik. Bansos merupakan salah satu bentuk perlindungan sosial yang diberikan oleh negara kepada rakyatnya yang berdampak pada kesehatan, ekonomi, dan sosial. Bansos juga merupakan salah satu cara untuk mengurangi kemiskinan, ketimpangan, dan ketidakadilan yang ada di masyarakat.

Kontroversi pernyataan Ahok

Pendapat saya tentang pernyataan Ahok yang menyatakan Bansos mirip dengan zaman perbudakan dan tidak pantas dilakukan. Pendapat ini dinyatakannya setelah beberapa hari mengundurkan diri sebagai Dirut Pertamina dan bergabung dengan tim kampanye Ganjar Mahfud. Pernyataan ini tidak dikeluarkan sewaktu dia menjabat Dirut Pertamina sehingga kesan politisasinya sangat terasa.

Berikut ini adalah pendapat saya dan beberapa pihak lain yang setuju atau tidak setuju dengan pernyataan Ahok tersebut:

Pendapat saya: Saya rasa pernyataan Ahok itu terlalu berlebihan dan tidak sesuai dengan fakta. Bansos bukanlah bentuk belas kasihan atau penghinaan dari pemerintah kepada rakyat, melainkan bentuk perlindungan dan kesejahteraan sosial yang diberikan oleh negara kepada rakyatnya, 

Bansos juga bukanlah praktik lama zaman kerajaan, melainkan praktik modern yang dilakukan oleh banyak negara di dunia, termasuk negara-negara maju, untuk mengurangi kemiskinan, ketimpangan, dan ketidakadilan yang ada di masyarakat. Saya rasa Ahok tidak memahami konsep dan tujuan Bansos dengan baik, dan hanya berbicara berdasarkan pandangan politiknya saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun